Monday, April 30, 2012

Senja


Ketika langit menguning
di cakrawala tak bertepi
ku tatap senja nan merah
dalam lelapnya damai
                             
sentuhan hangat mentari
belaian angin nan semilir
menyiaratkan kenangan indah
memecah kesunyian
mengusik lamunan

Senja,,
bias warnamu
kan lukiskan cinta
Yang Maha Kuasa.

Perjalanan



Dari subuh sampai petang
Kaki menginjak menggapai impian
 Hujan tangis berlumur debu
adalah teman perjalanan
menempuh khayalan hidup

garangnya sinar sang mentari
terjalnya tebing yang menjulang
di hadapan jurang menghadang
bukan suatu halangan
untuk satu kata berjuang
           
 perjalanan masih begitu panjang
            untuk sebuah arti kehidupan
            alam sudah memberi kesempatan
            menggarap lahan perjuangan
            sampai akhir zaman.

Monday, April 23, 2012

IBU


IBU...
Tatapanmu begitu teduh
Kasihmu tiada batas
Pengorbananmu tak kenal lelah
Engkau penuh kasih..
Senakal-nakalnya aku
Tak henti-hentinya, kau menyayangi
Demi aku kau rela berkorban
Segalanya kau lakukan demi aku

IBU...
Ku bersimpuh di kakimu
Tak cukup hanya selantun doa agung
Saat ku menangis, lapar, haus, sedih
Kau buat segalanya demi kebahagiaanku
Kau tuntun aku menuju arah yang benar
Kau mengiangkan di telingaku
Segala kebaikan-kebaikan dunia

IBU...
Tak lupa juga kau berdo’a
Untuk keselamatan dan keberhasilanku
Kau sosok yang tak akan pernah mati
Kau akan selalu ada dan abadi dihatiku...


Sunday, April 22, 2012

Agar tidak lagi ada penyesalan…


Setiap orang memiliki berbagai peran dalam hidupnya. Sesederhana apapun orang itu. Setiap orang tidak mungkin memiliki hanya satu peran. Peran sebagai anak, ibu, ayah, anggota masyarakat, karyawan, organisasi, terlebih lagi, peran sebagai hamba-Nya.
 Siapapun pastinya pula mengharap yang terbaik pada setiap perannya. Sayangnya, kita memiliki banyak keterbatasan, baik terbatas waktu, tenaga, finansial dan sebagainya. Tidak jarang kita temui, orang-orang yang sukses dalam satu peran, namun gagal di peran yang lain. Misalnya saja, ia seorang Pimpinan Perusahaan yang hebat, namun rumah tangganya berantakan. Atau, dia seorang aktivis yang pintar, namun jarang masuk kuliah, dan nilainya mengkhawatirkan.

Nah, bagaimanakah kita menempatkan peran-peran kita dengan sebaik-baiknya?

Pandailah membuat skala prioritas
Misalnya saja, ketika kita berada di tempat kerja, maka optimalkan peran kita sebagai karyawan. Namun, saat kita berada di rumah, maka berperanlah sebagai anggota keluarga yang baik.

Berilah waktu untuk orang-orang yang Anda cintai
Sebelum kita menyesal, maka berilah perhatian pada orang-orang yang kita cintai. Jangan kalahkan kepentingan mereka dengan target-target kesuksesan yang kita buat. Karena, sesungguhnya energi cinta dari mereka lah yang tetap membuat kita tetap semangat untuk meraih sukses itu sendiri.

Jangan pernah lupa memanjakan diri!
Sesibuk apapun kita, sesekali memanjakan diri sendiri tidak ada salahnya. Memforsir diri terlalu berlebih akan mengantarkan kita pada stress bahkan depresi. Luangkan waktu untuk diri sendiri. Dengarkan musik, berolahraga, pergi ke salon, membaca buku, lakukan apa yang Anda senangi dan positif akan merilekskan diri Anda!

Buatlah perencanaan dengan realistis
Setiap kita pastinya menginginkan sukses dengan segera. Namun, berusahalah untuk tetap realistis. Jika Anda memiliki 10 prioritas pencapaian pada satu hari, maka jika terpenuhi 3 teratas saja itu sudah cukup baik.

Penghargaan pada diri sendiri
Apapun yang sudah Anda pilih dalam hidup Anda, maka itulah yang terbaik. Anda tidak perlu menyesali, meski itu kegagalan. Justru, kita bisa belajar banyak dari kegagalan, dan tahu cara melakukan segalanya dengan lebih baik.
Okay, saatnya kembali mengevaluasi bagaimana Anda telah berperan selama ini. Apakah ada peran tertentu yang Anda telantarkan? Adakah orang-orang yang seharusnya Anda beri perhatian, namun luput karena tersibukkan oleh satu fokus saja?

Apapun itu, masih ada waktu untuk mengubah segalanya agar lebih baik. Tentu saja hanya dengan satu alasan, agar tidak lagi ada penyesalan...